Blogger Widgets

Kamis, 04 Desember 2014

Trend dan Tantangan E-Business


Trend dan tantangan e-business


A.          TREND DALAM E-BUSINESS
   Perubahan akan selalu terjadi. Meskipun tidak ada cara mudah untuk menghadapi perubahan, konsekuensi dari berpura-pura tidak ada dan tidak terjadi perubahan akan menghasilkan bencana.
    Untuk membuat strategi yang efektif, perusahaan harus dapat mengenali trend (kecenderungan) yang terjadi dengan cepat. Dalam mengenali trend dibutuhkan kemampuan seorang manajer untuk mempelajari, memahami dan mengambil keuntungan dari perubahan temporer yang sedang terjadi. Hal ini memberikan seorang manajer lahan baru untuk dijelajahi dan hanya manajer yang dapat mengenali trend yang dapat menguasainya.
   Pengenalan trend secara akurat dapat membantu analisa bisnis dan mempersatukan kebiasaan konsumen, mengurangi ketidakpastian, dan melihat kesempatan baru. Sebagai contoh, Sam Walton, founder dari Wal-Mart, melihat meningkatnya trend self-service pada tahun 1960-an dan memanfaatkan hal tersebut sebelum yang lainnya. Pelanggan menginginkan pelayanan sendiri agar dapat membeli barang dengan harga rendah. Sebagai hasilnya, Wal-Mart mendapat kontribusi market share yang signifikan. Di saat yang sama, kurangnya tenaga kerja pada industri membuat toko-toko retail (kelontong) sulit mendapat dan mempertahankan pegawai yang baik. Pelayanan yang kurang memuaskan dan minimnya pengetahuan produk dari pegawai retail mempercepat trend self-service pada konsumen.
      Pada saat sekarang, teknologi telah menggeser kekuatan ke konsumen. e-Commerce telah merubah saluran yang sebelumnya digunakan oleh konsumen dan bisnis untuk membeli dan menjual barang dan jasa. Electronic channel atau e-channel menyediakan saluran kepada penjual untuk berinteraksi dengan konsumen global, kemampuan untuk beroperasi dengan infrastruktur minimal, mengurangi biaya pengeluaran tambahan, dan skala ekonomi yang lebih besar; konsumen, lebih luas dalam pilihan, kenyamanan, dan harga yang bersaing.
    Manajer yang cerdas harus mampu mengenali trend sebelum trend menjadi mainstream. Karena dibutuhkan bertahun-tahun untuk mengendalikan perusahaan besar ke arah yang baru, manajer harus mampu mengenali hambatan yang ada jika tidak menghendaki perusahaannya hancur. Pengenalan trend sekarang telah menjadi ”sebuah rencana atau yang direncanakan.”
      Ravi Kalakota & Marcia Robinson mendeskripsikan bahwa ada 20 trend besar yang mengendalikan organisasi untuk menjadi perusahaan dengan e-business.
a.   Kategori Trend: Pelanggan
1.   Pelayanan yang cepat (faster service)
Pelanggan memperhatikan waktu dari pelayanan sebagai alasan melakukan bisnis dengan suatu perusahaan. Pelanggan membenci penundaan, atau menunggu untuk mendapat layanan. Dengan adanya aplikasi dari e-business akan mempercepat pelayanan yang dapat diberikan kepada konsumen
2.   Swalayan (self-service)
Pemicu dari motif swalayan sangatlah jelas. Keinginan konsumen dapat berbelanja kapan saja, dimana saja, selama tersambung dengan internet. Waktu yang dihabiskan untuk perjalanan ke mall berkurang, susahnya mencari tempat parkir, hingga kemacetan lalu lintas.
3.   Beragam pilihan (more products choices)
Seiring dengan meningkatnya daya dan perhatian konsumen, perusahaan berusaha menyediakan berbagai variasi produk dan jasa, beserta kustomisasi produk.
4.   Solusi terintegrasi (integrated solutions)
Perubahan selera konsumen dari yang sebelumnya “memilih yang terbaik” menjadi terintegrasi. Konsumen tidak lagi butuh retail lain atau toko lain yang memberikan yang terbaik, konsumen menginginkan layanan bisnis yang terintegrasi model one-stop-shopping.

b.   Kategori Trend: e-Service
1.   Penjualan & layanan (integrated sales & service)
Konsumen sekarang menginginkan informasi yang cepat, akurat, konsisten dan mereka mengharapkan layanan sebelum dan sesudah membeli. Layanan kepada konsumen harus dimulai sebelum membeli dan melekat pada setiap interaksi perusahaan dengan konsumen atau calon konsumen.
2.   Dukungan yang tanpa celah (seamless support)
Membuat layanan konsumen yang mudah dan berorientasi terhadap solusi adalah sebuah trend yang sangat penting dalam bisnis. Pada bisnis yang berfokus kepada konsumen, seorang manajer harus memahami, bahwa konsumen menghargai waktu mereka, dan konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan yang kurang memuaskan. Perusahaan perlu mengadopsi aplikasi layanan konsumen yang terintegrasi yang menangkap data tentang relasi terhadap seluruh pelanggan.
3.   Jasa pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel (flexible fullfilment & convinient service delivery)
Konsumen menginginkan semua serba cepat. Jadwal yang padat pada rutinitas konsumen memaksa perusahaan untuk memproduksi produk dan layanan yang inovatif. Supply Chain Management adalah solusi, lebih dekat kepada konsumen, mengurangi pemborosan dalam supply chain (waktu, persediaan, dsb), akses informasi real-time dengan konsumen, dan membentuk rekanan dengan koordinasi virtual.
4.   Meningkatkan keterbukaan proses bisnis (increased process visibility)
Process visibility berarti menyediakan konsumen terhadap akses yang akurat, terhadap informasi waktu tentang status order, penetapan harga produk, dan ketersediaan produk. Meningkatkan keterbukaan mempunyai dampak yang signifikan dalam menciptakan permintaan (demand), sebagaimana memberi dampak yang sama dengan mempertahankan konsumen.

c.    Kategori Trend: Organisasi
1.   Pemberdayaan dari luar atau Alih Daya (outsourcing)
Iklim bisnis modern menginginkan perusahaan untuk lebih fleksibel agar dapat bertahan. Fleksibilitas terkadang tercermin pada keputusan perusahaan untuk melakukan outsourcing terhadap beberapa proses bisnis. Outsourcing memberikan fondasi atas penciptaan perusahaan virtual, inti dari konsep e-business.
2.   Kontrak produksi (contract manufacturing)
Trend terhadap speliasi mengharuskan perusahaan untuk berfokus dengan hal yang terbaik yang dapat dilakukan. Tujuan dari perusahaan untuk memindahkan dari fokus terhadap modal atau asset-intentsive (manufacturing), ke fokus terhadap pengetahuan dan marketing-intensive (marketing). Untuk mencapai pemanfaatan aset yang lebih baik, perusahaan menggunakan teknologi untuk memisahkan marketing dari manufacturing secara global.
3.   Distribusi virtual (virtual distribution)
Jalur distribusi baru telah muncul yaitu distribusi virtual. Perusahaan semacam ini menyatukan informasi marketing dan produk lalu membuat sebuah pasar efisien yang sebelumnya tersebar di berbagai tempat. Dengan menggabungkan mekanisme distribusi dan transaksi untuk menguasai suatu pasar, distributor virtual memanfaatkan kemampuan web dalam menciptakan suatu pasar efisien yang tidak hanya dapat menghubungkan pembeli dan penjual, namun juga teknologi, informasi, dan aktivitas dagang.
d. Kategori Trend: Tenaga Kerja
1. Mempekerjakan yang terbaik (hiring the best and brightest)
Perusahaan besar yang mulai merambah e-commerce mengalami kesulitan untuk merekrut karyawan yang berbakat. Perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan teknologi sebaik mungkin untuk menarik dan merekrut para kandidat berbakat.
2. Mempertahankan karyawan berbakat (keeping talented employees)
Mempertahankan budaya kerja yang dapat mengarahkan pada kesuksesan dan inovasi bukan lagi suatu syarat yang harus dipenuhi untuk perusahaan, melainkan suatu keharusan dalam dunia e-business. Cara kuno dalam memerintah dan mengontrol para karyawan yang berbakat tidak lagi diinginkan. Keterbukaan jalur karir dan transparansi sangat dinantikan oleh para karyawan.
e. Kategori Trend: Teknologi Perusahaan
1. Aplikasi perusahaan yang terintegrasi (integrated enterprise applications)
Integrasi adalah bagian yang sulit. Selama beberapa dekade telah ditunjukkan bahwa perusahaan yang menginginkan optimasi proses bisnis akan melakukan integrasi dalam segala fungsi. Dan hal ini akan terus berlanjut ke masa depan, paket-paket software untuk integrasi perusahaan pun telah banyak bermunculan seperti SAP dan PeopleSoft yang membantu perusahaan dalam proses integrasi tidak hanya pada fungsi perusahaan, namun juga dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan, seperti supplier, partner, dan pelanggan.
2. Integrasi saluran (multichannel integration)
Integrasi layanan berarti menyediakan standar layanan pelanggan berkualitas tinggi disemua saluran. Pelanggan tidak peduli di saluran mana akan berhubungan dengan perusahaan mereka menginginkan layanan dengan kualitas yang sama karena itu integrasi saluran merupakan suatu hal yang penting. Integrasi saluran (multichannel integration) merupakan suatu yang penting, karena adanya distribusi informasi tentang bisnis dan transaksi yang akan memberikan kemudahan untuk berbagai pelanggan, dimana saja, kapan saja.
4.   Aplikasi penghubung (middleware)
Untuk mempertemukan bisnis dan teknologi terkadang diperlukan suatu aplikasi penghubung (middleware), beberapa sebab diperlukannya aplikasi penghubung antara lain karena sistem lama yang tidak memungkinkan atau sulit untuk diganti sehingga diperlukan aplikasi penghubung antara sistem lama dengan sistem baru yang akan dipasang.
f. Kategori Trend: Teknologi Umum
1. Aplikasi web nirkabel (wireless web applications)
Bisnis di masa depan lebih berbentuk mobile, terintegrasi dan personal. Dengan semakin menjamurnya infrastruktur nirkabel, era baru pemanfaatan berbagai gelombang udara untuk melakukan bisnis antara konsumen dan perusahaan. Aplikasi wireless yang begitu nyaman, mudah dan bermanfaat ini akan banyak membantu dalam mengatur bisnis, mengelola jadwal pribadi, pengiriman e-mail, telepon, hingga mencari restoran yang terbaik tanpa berjalan kaki. Permintaan untuk lebih mobile, dan produktif dengan didukung dengan teknologi nirkabel akan menciptakan permintaan yang cukup besar terhadap aplikasi nirkabel.
2. Aplikasi informasi dan komputer tangan (handheld computing & information appliances)
Industri aplikasi informasi dan komputer tangan telah tumbuh dengan pesat. Para konsumen meminta akses informasi yang lebih mudah, lebih kritis, personal, dan profesional. Peningkatan kebutuhan untuk produktivitas dan konektivitas ”kapan saja , dimana saja” telah memberikan jalan pada alat-alat komunikasi yang mudah digenggam.
3. Konvergensi infrakstruktur (infrastructure convergence)
Trend besar dalam infrastruktur untuk e-business adalah penggabungan dari berbagai data dan jaringan. Telepon, TV, nirkabel, dan komputer saat ini merupakan aplikasi yang terpisah satu sama lain, sebuah sistem yang berdiri sendiri. Hal tersebut sebenarnya dapat digabunggkan dengan menggunakan jaringan berbasis Internet Protocol (IP), sehingga semua sistem dapat tergabung menjadi satu agar dapat berbagai informasi dengan lebih cepat dan murah.
5.   Penyedia jasa aplikasi (application service provider)
Pengambilan keputusan dalam penggunaan aplikasi informasi perusahaan telah berkembang, yang dulunya make versus buy, sekarang berubah menjadi make versus buy versus rent. Kebanyakan perusahaan yang ingin mengimplimentasikan aplikasi internet harus merancang aplikasi sendiri atau memodifikasi dari paket yang telah ada, sehingga menyebabkan implementasi menjadi sangat mahal. Trend ASP (Application Service Provider) menciptakan sebuah kesempatan dalam pasar bagi yang dapat menyediakan satu sumber solusi yang dapat mengkombinasikan berbagai software hardware dari supplier, integrasi sistem, dan komunikasi berbasis internet dalam satu layanan yang terintegrasi.

    Dalam dunia e-business, inovasi berarti mengenali trend dan memanfaatkannya terlebih dulu. Dua puluh trend yang telah dijabarkan mengandung empat ancaman umum, yaitu:
1.   Kenyamanan (convinience)
Trend ini berdampak pada perilaku swalayan konsumen dan kemudahan penggunaan.
2.   Keefektifan (effectiveness)
Trend ini berdampak pada lingkungan dan pelanggan perusahaan
3.   Efisiensi (efisiensi)
Trend ini berdampak pada struktur internal perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan
4.   Integrasi (integration)
Trend ini berdampak pada konsolidasi model one-stop-shopping
Tujuan jangka panjang semua bisnis adalah keefektifan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sayangnya, kebanyakan perhatian dan waktu manajemen lebih banyak tersita pada desain internal agar operasional sehari-hari perusahaan lebih efisien.
Di bawah ini ada 7 trend e-commerce yang perlu diperhatikan di tahun 2014.
1.   Mobile, mobile, dan mobile
Berdasarkan index Custora High-Growth E-Commerce, Black Friday di tahun 2013 adalah “Mobile Friday” dengan hampir 40% online shopping terjadi melalui perangkat mobile. Tren ini akan berlanjut di tahun 2013 karena semakin banyak konsumen yang akan berbelanja melalui smartphone dan tablet mereka dimanapun, dan kapanpun. Bagi anda yang memiliki usaha kecil perlu memastikan bahwa situs anda teroptimasi agar customer bisa melihat produk anda melalui perangkat mobile. Browsing yang lancar dan berbelanja di seluruh platform akan sangat penting bagi bisnis yang ingin tumbuh pada tahun 2014.
2.   Free shipping yang sampai lebih cepat
Di tahun 2014, kita akan melihat inovasi yang lebih baik pada pengalaman pembelian kepada customer. Opsi free shipping dan faster shipping adalah pilihan yang harus ada di bisnis anda. Bisnis-bisnis yang ada sekarang dapat berpartner dengan perusahaan yang bekerja dengan retailer untuk menawarkan free shipping dan faster shipping ke customer. Bagi bisnis kecil yang tidak mampu memberikan penawaran ini, dapat mencari cara kreatif lainnya untuk melakukan pengiriman. Ucapan terima kasih  yang disampaikan secara personal kepada customer bisa dijadikan pilihan.
3.   Bisnis tanpa batas
Bisnis, termasuk usaha kecil, mulai menyadari fakta bahwa mereka perlu melihat di luar batas mereka. 2014 akan menjadi tahun pertumbuhan yang besar bagi ecommerce secara global. Peneliti A.T. Kearney baru saja menyimpulkan di Laporan Global Retail E-Commerce Index bahwa retailer yang sukses pada pertumbuhan penjualannya akan mulai untuk berekspansi ke Negara-negara asing. Angka yang menakjubkan seperti total penjualan di Cina dalam satu hari yang mencapai $5.7 miliar dolar setara dengan jumlah penjualan saat Cyber Moday di U.S telah membangkitkan kesadaran para pemilik bisnis yang belum melihat di luar batas mereka.
4.   Content marketing adalah hal yang penting
Konten pemasaran adalah salah satu cara utama yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan untuk membangun authority dan mendapatkan kepercayaan dari customer mereka. Ini telah menjadi strategi pemasaran e-commerce yang populer di tahun 2013 dan akan terus bertumbuh. Sebuah studi  yang baru saja dilakukan menunjukkan bahwa 82% pemasar berencana untuk meningkatkan budget mereka untuk content marketing di tahun 2014. Bisnis-bisnis kecil yang tidak memiliki budget cukup untuk melakukan hal tersebut dapat menyediakan informasi yang unik, berguna , dan menghibur untuk meningkatkan pembelian dan membangun hubungan yang lebih besar dengan pelanggan mereka. Perusahaan skincare yang bermarkas di California, yaitu 100% Pure contohnya, mereka sering memposting tips perawatan kulit, menghubungkannya dengan charity yang mereka support, dan memberikan saran mengenai cara makeup yang professional untuk membangun hubungan dengan follower mereka.
5.   Tumbuhnya aspek guided discovery
Dengan banyaknya orang berbelanja secara online, mereka perlu diberikan pilihan yang lebih sedikit, tetapi itu adalah pilihan yang tepat. Untuk membuat hidup customer lebih mudah di tahun 2014, bisnis online perlu membuat kombinasi yang tepat untuk menawarkan panduan yang membantu customer untuk melakukan pembelian. Bisnis-bisnis kecil dapat melakukan hal ini dengan melihat data yang mereka punya untuk memberikan customer rekomendasi produk-produk apa saja yang mereka sukai. Intinya adalah untuk membantu mereka menemukan barang yang mereka inginkan dengan browsing yang lebih sedikit. Jadi bisnis anda lebih targeted ke customer.
6.   Bisnis yang didorong oleh permintaan konsumen dan personalisasi
Konsumen ingin produk yang unik dan original, untuk itu para pelaku bisnis perlu menyampaikannya dengan cara yang kreatif dan tentu saja harus profitable. Di tahun 2014 kita akan melihat banyak bisnis yang mendorong customer untuk memodifikasi atau mendesain produk yang ingin mereka beli. Jadi akan banyak bisnis yang memulai untuk mengimplementasikan 3D printing technology agar customisasi tersebut bisa dibuat dengan lebih cepat. Ini juga memungkinkan customer untuk menspesifikasi produk yang mereka ingin beli dan kapan mereka akan membelinya, bahkan sebelum produk itu tumbuh dan dibuat di pabrik. Beberapa  kampanye pre sale yang sukses antara Cina dan U.S agricultural dan industry seafood tahun ini memungkinkan customer untuk melakukan pre-order cherries, king crabs dan produk-produk lainnya di saat produk tersebut masih tumbuh di pohon atau di air dengan jadwal pengiriman yang telah ditentukan. Tren pertumbuhan ecommerce berbasis teknologi ini meningkat drastis dan menguntungkan untuk kedua belah pihak, customer dan juga bisnis.
7.   Semuanya masih tentang brand
Di tengah pertumbuhan ecommerce yang besar tahun 2014, bisnis akan kembali ke basicnya, yaitu membangun brand yang kuat. Tidak ada e-commerce yang akan bertahan tanpa brand yang solid sebagai fondasinya. Bisnis dapat membangun brand yang kuat dengan mengirimkan produk yang hebat, menjalankan misi mereka. Intinya adalah tidak peduli apa yang anda lakukan, jangan pernah lupakan pentingnya brand dalam bisnis.
Faktor yang dapat menyatukan ke tujuh tren ecommerce di tahun 2014 adalah bahwa kesemuanya menguntungkan bagi konsumen dan bisnis. E-commerce yang lebih baik itu adalah e-commerce yang memberikan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan dengan menawarkan banyak pilihan, pelayanan yang lebih baik dan harga yang lebih rendah. Dan ini akan menjadi keuntungan bagi pelaku bisnis, karena ini berarti customer akan lebih bahagia dan pertumbuhan akan menjadi lebih besar.

B.          TANTANGAN E-BUSINESS
1.   Internet Bust!
  • Tahun 1999 – 2000 bisnis “DOTCOM” menggelembung (bubble)
  • Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai-ramai diluncurkan. Akhirnya hancur dengan matinya banyak perusahaan dotcom
  • Pengalaman buruk sehingga membuat orang lebih berhati-hati
  • Peluang: membuat model bisnis baru?
2.   Infrastruktur Telekomunikasi
  • Infrastruktur Telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal
  • Padahal e-commerce bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi
  • Peluang: deregulasi, muncul bisnis baru
3.   Delivery Channel
  • Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan. Masih banyak “tikus”
  • Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
  • Jangkauan daerah pengiriman barang
  • Peluang : pengiriman barang yang terpercaya
4.   Kultur & Kepercayaan
  • Orang Indonesia belum (tidak?) terbiasa berbelanja dengan menggunakan catalog
  • Masih harus secara fisik melihat / memegang barang yang dijual
  • Perlu mencari barang-barang yang tidak perlu dilihat secara fisik. 
5.   Kultur & Kepercayaan [2]
  • Kepercayaan antara penjual & pembeli masih tipis
  • Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang. Penggunaan kartu kredit masih terhambat
  • Peluang: model bisnis yang sesuai dengan kultur orang Indonesia, membuat sistem pembayaran baru, pembayaran melalui pulsa handphone
6.   Security
  • Masalah keamanan membuat orang takut untuk melakukan transaksi
  • Persepsi merupakan masalah utama
  • Ketidak mengertian (lack of awareness) merupakan masalah selanjutnya
  • Merupakan topik tersendiri
7.   Munculnya Kejahatan Baru
  • Penggunaan kartu kredit curian / palsu
  • Penipuan melalui SMS, kuis
  • Kurangnya perlindungan kepada konsumen
  • Hukum? Awareness?
  • Kurangnya kesadaran (awareness) akan masalah keamanan
8.   Ketidakjelasan Hukum
  • Masih belum tuntas status dari
  • Digital signature
  • Uang digital / cybermoney
  • Status hukum dari paper-less transaction
  • [de]Regulasi
9.   Efek terhadap kehidupan
  • Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi seharusnya meningkatkan tingkat kualitas hidup kita. Kenyataannya…
  • Bekerja lebih panjang
  • Pekerjaan dibawa pulang: no life, single terus
  • Melebarnya jurang si kaya dan si miskin
  • Siapkah kita menghadapi tantangan yang tidak dapat kita hindari?
10.    Lain-lain
  • Ketidaksiapan institusi finansial
  • Tidak adanya insentif dari Pemerintah
  • Masih kurangnya entrepreneur di Indonesia

REFERENSI:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar